Thursday, July 30, 2009

Pendakian ini



Aku cuba untuk menguatkan semangat meneruskan pendakian, walaupun rasa begitu lelah, walaupun masih tak ku nampak puncaknya.. terasa kabus begitu tebal mengkaburkan penglihatan. Give in and give up seems the easiest choice right now, tapi Islam tidak mengajar umatnya berputus asa. Allah tidak redha pada hamba yang berputus asa.

Pertama niat, buktikan dengan usaha. Sulamkan dengan doa, disertai tawakal. Whatever happens, you have to make sure you give a good fight.

"Ya Allah, berilah aku kekuatan . Tiada daya upaya dan kekuatan ku kecuali dengan pertolongan Mu, Ya Allah".


The Climb
I can almost see it
That dream I'm dreaming but
There's a voice inside my head saying,
You'll never reach it

Every step I'm taking,
Every move I make feels
Lost with no direction
My faith is shaking
but I got to keep trying
Got to keep my head held high

There's always going to be another mountain
I'm always going to want to make it move
Always going to be an uphill battle,
Sometimes I'm gonna to have to lose,
Ain't about how fast I get there,
Ain't about what's waiting on the other side
It's the climb

The struggles I'm facing,
The chances I'm taking
Sometimes they knock me down but
No I'm not breaking
I may not know it
But these are the moments that
I'm going to remember most
Just got to keep going

And I,
I got to be strong
Just keep pushing on, cause

There's always going to be another mountain
I'm always going to want to make it move
Always going to be an uphill battle,
Sometimes I'm gonna to have to lose,
Ain't about how fast I get there,
Ain't about what's waiting on the other side
It's the climb

There's always going to be another mountain
I'm always going to want to make it move
Always going to be an uphill battle,
Sometimes you going to have to lose,
Ain't about how fast I get there,
Ain't about what's waiting on the other side
It's the climb

Keep on moving
Keep climbing
Keep the faith
It's all about
It's all about
The climb
Keep the faith
Keep your faith

Sunday, July 12, 2009

Bersyukur dalam senang dan susah

Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: "Tuhanku telah memuliakanku".

Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku"

(Surah Al Fajr: 15-16)


Membaca terjemahan ini pagi tadi, saya merasa alangkah malunya jika menjadi hamba yang hanya bersyukur ketika senang tetapi tidak sabar dan mengeluh ketika susah.


Alhamdulillah, jika kita masih ingat untuk bersyukur apabila Allah beri kesenangan setelah diuji dengan kesusahan. Apabila sihat dari demam teruk, Alhamdulillah. Kenyang setelah kelaparan, Alhamdulillah. Dapat keputusan baik dalam peperiksaan, Alhamdulillah. Selamat dari kemalangan, Alhamdulillah.

Alhamdulillah. Kita merasa sungguh gembira, istimewa dan mungkin bangga kerana Allah telah makbulkan permintaan kita dan telah menyelamatkan kita dari bencana.


Di masa lain, datang pula ujian yang yang lain. Dan di kala itu Allah belum lagi mahu memakbulkan doa kita. Kita jadi gopoh, tidak sabar, resah dan kecewa. Kadang kala jadi putus asa. Kita mula merasakan Allah telah melupakan kita.

Ingatlah, yang lupa itu bukan sifat Allah. Tapi manusialah yang mudah lupa. Dalam kesusahan kita, kita jadi lupa segala nikmat dan kelebihan yang Allah berikan kepada kita. Kita jadi hampir lupa bahawa segala yang berlaku adalah kudrat Allah yang mesti diterima dengan sabar. Kita sendiri terlupa bahawa ujian itu sebagai tanda kasih sayang Allah. Kita lupa Rasulullah, para sahabat, mujahid dan ramai lagi yang lebih hebat dugaannya, tapi tidak goyah imannya.

Jika kita hanya bersyukur ketika senang, dan mengeluh ketika susah, jadilah kita dalam golongan yang disebut dalam ayat ini. Kecudang rupanya dengan ujian Allah.


Ayat ini sebenarnya satu peringatan yang amat penting. Semoga kita menjadi hamba yang bersyukur dalam keadaan susah dan senang kerana sesungguhnya nikmat Allah terlalu besar dan tidak terhitung.


“Ya Allah, sesungguhnya Engkaulah tuhanku, tiada tuhan selain Engkau. Engkaulah yang mencipta segalanya dan aku adalah hamba abdiMu. Aku berada dalam perjanian denganMu dan ikrar kepadaMu yang akan aku laksanakan dengan segala kemampuanku. Aku berlindung kepadaMu dari sebarang kejahatan yang telah aku lakukan. Aku akui dengan sebenar-benarnya segala nikmatMu ke atasku. Aku juga mengakui dosa-dosaku terhadapMu. Maka ampunilah aku kerana sesungguhnya tiada yang boleh mengampunkan dosa-dosaku ini kecuali Engkau, ya Allah.”